Senin, 23 November 2015

Tentang Aku, Kamu, dan Sepotong Rindu Yang Tertinggal

Manusia boleh merencanakan segala hal yang dia inginkan, tetapi apa daya jikalau semesta memiliki rencananya juga. Manusia dengan semesta, seperti nol berbanding sepuluh sudah seperti ketentuan yang tidak dapat diubah lagi, manusia memang ditakdirkan untuk siap pada segala kemungkinan dalam hidupnya. Seperti perpisahan, mau ataupun tidak mau.

 

Seharusnya setiap hal yang indah, akan berakhir indah, bukan? Tetapi, semesta mungkin punya rencana lain. Dan aku harus siap menerimanya.

Ketika itu hanya kamu, maka tidak ada yang lain selain kamu.
Suatu hari aku pernah memimpikan sebuah kisah romantis seperti dalam novel-novel romance kesukaanku. Dimana laki-laki dan perempuan tidak sengaja dipertemukan, saling jatuh cinta dan akhirnya hidup bahagia. Tapi hakikatnya,hidup adalah hidup. Yang sesempurna itu hanya ada dalam cerita. Seperti aku yang bertemu dengannya (dulu), lalu jatuh cinta, kemudian memilih hidup bukan sama-sama.

Hai cerita lama, apa kabarmu? Aku berharap kau baik-baik saja dengan cerita baru. Jangan sepertiku yang masih saja terpaku padamu, juga pada kenangan-kenangan yang masih susah pergi dari ingatanku.

Bercerita kembali tentangmu, bukan untuk membuka luka lama dan membuat luka baru, tetapi lebih kepada membuka buku harian lama yang sebelumnya sudah aku kunci rapat-rapat. Disitu tertulis rapi segala hal tentangmu, tentang kita yang tidak pernah ingin aku lewatkan satu lembarnya. Karena kamu adalah tokoh penting didalamnya, dan kisah kita adalah alur yang aku ciptakan untuk memiliki akhir yang bahagia.

Tetapi semuanya hanya tinggal kenangan. Karena cerita hanya cerita, aku mungkin bisa menuliskan akhir yang bahagia, tapi ada yang lebih berhak mengatakan tidak. Semesta.


Maafkan aku yang masih mengartikan rindu sebagai kamu; Senyumanmu yang hangat serta tawa renyah ketika melihatku yang masih malu-malu.

Karena mencintaimu adalah hal pertama yang muncul dibenakku, maka perpisahan adalah hal terakhir, dan melupakanmu menjadi hal yang tidak pernah aku inginkan.

Entah mengapa, dari sekian banyak hal yang aku rindukan, saat-saat kamu tersenyum dan tertawa adalah bagian ter-paling-nya.

Aku sudah pernah mengatakannya belum? Bahwa senyum dan tawamu adalah kata lain dari jatuh cinta padamu. Senyummu yang sehangat matahari, seringkali menularkan padaku yang notabenenya pendiam. Tawamu renyahmu yang seringkali menertawaiku karena masih malu-malu kala duduk berdua denganmu.

Dahulu, aku bisa dengan mudahnya mendapatkan senyum darimu. Bisa dengan puas mendengar suara tawamu. Tapi kini, semua tidak terjangkau. Semua seperti sudah memiliki pembatas, dan aku hanya bisa memandangnya dari kejauhan.


Aku tidak menyesali perpisahan, aku hanya menyesali waktu yang sia-sia terbuang tanpa mengabadikannya dalam bingkai dan tulisan.

Satu hal yang tidak pernah terlintas dalam kepalaku saat bersamamu; perpisahan. Seperti layaknya sifat kekal manusia, ketika sudah mendapatkan apa yang diinginkan, maka pengertian dari hasil akhir adalah disana. 

Seperti aku ketika sudah memilikimu. Dengan beraninya, aku memikirkan bahwa selamanya akan bersamamu, selamanya akan ada aku dan kamu. Bahwa yang terus dan terus aku lihat adalah kamu. 

Tapi semua sudah selesai, buang-buang waktu apabila aku terus meratapi perpisahan. 


Dan, akhirnya selalu ada kamu yang menjadi sepotong rindu pada waktu-waktu tertentu sendiriku.

Aku sudah lelah berlari, tidak hanya satu arah tetapi ke berbagai arah yang berbeda, tetapi hasilnya sama saja; Kembali ketempat yang sama. Karena sejatinya, rindu bukan untuk ditinggalkan, tetapi dibiarkan. Biarkan rindu berkelana selama yang ia mau, karena nanti jika rindu sudah pada tahap lelah dan ingin pergi maka dengan sendirinya dia akan pergi. 

Aku membiarkan sepotong rindu tentangmu didalam jiwaku. Sampai pada saatnya nanti dia ingin hilang, sampai pada saatnya nanti dia menemukan sepotong rindu yang lain.


Dariku, yang masih saja merindukanmu.

Minggu, 08 November 2015

Tentangmu... Tuhan

Tuhan... 
dengan cara apalagi aku bersyukur dengan segala anugrahmu yang kau beri sujud sembahku setiap hari tak mampu memlukiskan betapa bahagianya aku memiliki Tuhan sepertimu.

Tentang nafas yang sampai saat ini kau beri, tentang usia yang semakin beranjak dewasa dan utamanya tentang kesehatan yang masih selalu kau beri untukku. 
Terimakasih Tuhan akan kasih sayangmu yang selalu menjagaku dari segala kekerasan dunia ini, sebagai tempat teduhku untuk kembali saat dunia ini semakin jahat dan sebagai pelindungku dari segala ketidakadilan dunia ini.

Tuhan.. terima kasih atas kasih & kasihmu bahwa aku masih tetap hidup tanpaNya lagi, aku kira dulu aku akan mati bila tak bersamaNya, nyatanya? Aku masih tetap hidup tanpaNya ;)


Tuhan.. sekarang aku menyadari mengapa engkau menghancurkan harapanku kemarin, tentang mimpi indah bersamaNya, tentang aku dan Nya utama, karna engkau hanya ingin aku kembali padamu.


Maafkan aku tuhan selama ini selalu melupakan dan menomor duakanmu dibandingNya, aku sadar bahwa aku diciptakan olehmu patut rasanya ku junjung rasa syukur utamanya karna aku memlikimu bukan memilikiNya


Tuhan.. diantara sepi dan lelahku nikmat kasihmu masih selalu kurasa dalam denyut dan aliran darahku, entahlah mengapa aku terlalu bodoh kemarin.

Tuhan.. berkat kuasamu sepi dan sendiri mengajariku akan arti Kekuatan yang luar biasa, detik demi detik, hari demi hari kulalui dengan sempurna. Titik dimana baru aku menyadari bahwa wanita kuat itu ada, karna kuasamu.


Setahun lebih aku berdiri diantara mereka-mereka yang sibuk memikirkan duniawi, syukurlah imanku kuat tak ada ragu ataupun malu menghadapi kejamnya dunia ini dengan sendiri, lelah kurasa wajar namun kekuatan darimu selalu menguatkan ku, kecewa apalagi namun kembali lagi kuasamu lebih sempurna dibanding kejamnya dunia ini.

Menyesal.. hal yang selalu hadir ketika aku baru menyadari bahwa janji janjimu itu ada, mengapa aku harus menjalani masa muda dengan hebohnya duniawi, mengapa aku harus mengenal sosokNya yang begitu menyakitkan bagiku, mengapa harus kulewati hari demi hari bersamaNya dalam itungan tahun, mengapa aku terlalu sibuk bergaul dengan lingkungan yang sibuk memikirkan duniawi, mengapa aku harus mengenal hal-hal negatif yang ada di sekeliling, mengapa masa masa kemarin aku masih sibuk dengan duniawiku. Astagfirullah maafkan aku dengan segala dosa dosa ini yatuhan segala bentuk nakal dan khilafku tentang duniawi, semua adalah proses dan proses, proses berusaha menjadi yang lebih baik dari sebelumnya, berusaha memantaskan diri menjadi makhluk ciptaanmu.


Entahlah....mengapa baru aku sadari disaat aku sendiri dan sepi seperti ini hanya kasih sayangmu Tuhan yang menemaniku disetiap detiknya


lantas kemana mereka? Teman dan pacar yang kubanggakan selama ini didepan umum? Mereka pergi :) pergi dengan kesibukan duniawi mereka masing2. Saat ini juga aku menyadari bahwa kasih sayangmu dan keluargaku menjadi kekuatan utamaku. Bagaimana Tuhan dengan kesendirianku selama ini? sudahkah aku kembali tersenyum seperti anak kecil yang baru lahir yang siap menikmati indahnya dunia? sudahkah ketegarkanku selama ini seperti kerasnya batu karang? Sudahkah kekuatanku melebihi kuatnya besi panas? Segala hal itu atas kuasamu.
Tak sedikitpun dibenaku mengakhiri kedekatan antara aku dan penciptaku, karna titik itulah yang membuatku nyaman meski silih berganti kaum adam berusaha mengambil hatiku, alhamdulilah kuasamu akan imanku lebih tegar dari itu, atau masalalu yang terkadang hadir membawa aku dalam kenangan, kenangan yang seharusnya sudah tak kuingat lagi, itu pun ku ucapkan syukur karna kedekatan ku dengan penciptaku tak menggoyahkan semuanya.
tak hanya lelaki, teman dengan urusan duniawipun ku tinggalkan satu demi satu karna waktu yang terbuang sia-sia demi kudekatkan semuanya hanya untuk menyembahmu ;)


Ku sibukan duniaku untuk bekerja keras membahagiakan papa dan keluargku, meraih mimpi-mimpi selama ini, dan berjuang meraih toga dikepalaku.
mama disurga semoga kau mengerti posisiku didunia ini, aku hidup diantara kekuatan dan kekuatan betapa polosnya aku merasakan akan kerasnya hidup ini tanpa kasih sayangmu mah:') percayalah aku merindukanmu:') tapi mungkin kau juga lebih bahagia disurga sana melihat anakmu yang terus berjuang dalam kesendirian ini, tenang ya mah aku punya Tuhan disini, aku punya papa dan aku punya 2 adik kecil juga, mereka sumber kekuatanku untuk menjalani segala hidup ini


Tuhan..  lindungi aku dari segala urusan duniawi yang membuatku lupa kepadamu, semoga setiap langkahku masih diberi keberkahkan olehmu, semoga kasih sayangmu masih menyertaiku, dan kekuatan juga masih melindungiku. Amin..
 

Love myGod.

khawatirku hanyalah mimpi yang terulang.

Yang aku khawatirkan, bila bukan denganku masih adakah yang setia untuk mengusap wajahmu ketika kau merasa lelah? sibuk menciumimu ketika kau terlelap,sibuk menyelimutmu ketika kau terlelap meski kadang kau tak suka itu karna alasan panas, masih kah ada jemari lembut yang sibuk merapihkan helaian rambutmu? dengan berbagai macam gaya rambut khasmu, masih adakah mata jeli dan perhatian akan setiap segala sesuatu yang berbeda ditubuhmu? Seperti jerawat memerah yang sering ku ingatkan bahwa jerawat ini sudah matang, masih ada tangan yang akan melarangmu untuk memencet jerawat itu? Masih adakah omelan ketika melihat kukumu yang panjang dan berwarna hitam?bahkan sampai memotongkan kukumu karna tdk ingin melihat kukumu kotor, masih adakah perhatian kecil untuk mengajakmu makan karna aku tau kau sangat menyukai makan, masih ada tangan yang mengusap mukamu dr debu seusai kamu berkatifitas? Menutup hidung dan mulutmu ditengah perjalanan ketika asap kendaraan lain menggumpal, mengikat tali helm yg kau pakai, Yang sibuk mengingatkanmu untuk selalu cucimuka seusai berkatifitas:') ketika menaiki motor ada yang sibuk untuk selalu mengecilkan suara earphone lagu ditelingamu karna khawatir bila ditengah perjalanan kamu tak mendengar suara klakson kendaraan lain, masih ada yang selalu mengingatkanmu akan reseleting pada jaketmu ketika kamu hendak mengendarai motor? Menutup rapat reseleting jaketmu karna hanya tak ingin kamu masuk angin karna kamu lupa menutup jaketmu, jas hujan yang selalu ku ingatkan ketika hujan harus selalu dipakai tak ingin kamu basah kuyup:') atau sekedar meneduh, menyuruhmu segera ganti pakaian ketika pakaianmu sudah basah kuyup, mengajakmu solat berjamaah, memperhatikan wajah lelahmu, mendengarkan segala bisikan mimpi-mimpimu, khawatir ketika kamu sakit hanya ingin kamu makan dan minum obat untuk istirahat full tanpa memikirkan apapun, segala bentuk perhatian sekecil apapun demimu,mencaritahu kabarmu dimana dan dengan siapa dan sedang apa, percayalah wanita ribet ini hanya tak ingin kehilangan 1 detikpun waktu bersamamu, percayalah aku hanya mengkhawatirkan keadaanmu:')terlalu semangat untuk memberimu semangat setiap hari, karna hanya inginkan kamu bahagia tanpa memperdulikan dirinya,Mungkin sekarang kamu sudah dewasa, tak perlu kau cari wanita serepot aku seperti ini dengan keadaamu, mungkin sekarang kamu risih bila menemui sosok wanita sepertiku ini, mungkin juga menurutmu ini semua terlalu berlebihan, yap, hanya aku yang terlalu serepot ini mengkhawatirkan keadaanmu. Semoga kelak kau bisa temukan wanita yang tak serepot aku ini, wanita idamanmu yang cantik sempurna mengalahkan ratu elizabeth ya.

Jumat, 06 November 2015

Jodohku, Aku Rindu Padamu

Jodohku, aku merindumu dalam setiap sujud dan doaku.... Jodohku, betapa aku merindumu, betapa aku berharap lekas bertemu denganmu, bukan karena umurku yang kian hari kian menua dan kian hari kian menantikanmu, tapi lebih dari itu, karena rasa bahagiaku ada dalam dirimu, karena sucinya ikatan ada dalam balutan kasihmu... Jodohku, betapa aku sangat mengharapkanmu, di setiap sujudku kepada Tuhan tak lelah ku memanggil namamu, dalam setiap ku menengadahkan tanganku tak lepas ku menyebutmu dalam doaku.... Aku tak pernah lelah hanya tuk sekedar menunggumu, tapi aku hanya manusia biasa yang tak sempurna, penuh dengan pengharapan dan juga ingin kebersamaan dalam sucinya sebuah tali ikatan, aku ingin mengarungi bahtera bukan hanya untuk sekedar foya-foya dalam indahnya ikatan cinta tanpa kesucian (pacaran)... Jodohku, tak henti-hentinya aku mendoakanmu di selepas sujud lima waktuku, pagi, siang, sore, malam, hanya kau yang aku pikirkan, aku tak pernah meminta kau harus berprofesi sebagai apa, aku tak punya kriteria khusus tentangmu, karena aku yakin Tuhan akan memberikan jodoh yang terbaik untukku, karena jodoh adalah cerminan diri, dan aku janji, aku akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu nanti.... Jodohku, baik-baiklah disana, jangan pernah tinggalkan lima waktumu, tetap semangat biarpun keadaan dan perasaanmu sedang pasang surut ataupun kalut, aku disini akan selalu mendoakanmu dalam setiap sujud dan pengharapanku Tuhan akan selalu menjaga hubungan kita, walaupun kita belum pernah bersua, dan yang pasti, takdir akan mempertemukan kita jua, tapi entah kapan, karena takdir akan mempertemukan kita disaat hari dan waktu yang tepat... Jodohku, Aku Mencintaimu.....